Sabtu, 26 Januari 2019

Naskah Debat Beserta Moderator


Naskah Debat: Masih Efektifkah Ujian Nasional
Tema : Ujian Nasional
Judul : Masih Efektifkah Ujian Nasional

Moderator :
Selamat siang, topic debat kali ini adalah tentang Ujian Nasional diindonesia tapi dalam kesempatan kita hari ini akan membahas mengenai penting tidakah ujian nasionla diadakan ? Ya baik, kita sudah bersama 6 orang yang akan berkometar mengenai masalah ini, ya baik menurut anda mas nunung apakah anda setuju dengan adanya ujian nasional ?

Perdebatan
Peserta 1
Ya setuju, Bagi saya bagaimanapun juga standar mutu pendidikan haruslah tetap ada. UN boleh tetap ada namun ada pekerjaan rumah bagi kita semua (pemerintah, sekolah, orangtua, murid dan lingkungan) untuk turut mendukung pendidikan bangsa kita. Siswa untuk lebih meningkatkan belajarnya. Guru lebih baik dalam mengajar, mungkin metode yang digunakan selama ini belum cukup baik. Pemerintah juga lebih baik. Orangtua juga harus memberi dukungan yang lebih baik.

Peserta 2
Saya tidak sependapat dengan pernyataan mas nunung, karena dalam kenyataannya pelaksanaaan UN setiap tahun selalu mengalami kecatatan dan hasil nilai UN tidak menjamin keberhasilan suatu pendidikan, Apa hasil UN juga berlaku untuk siswa lulusan Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI)? Tidak kan? Meski nggak lulus UN, mereka masih bisa mendaftar kuliah di luar negeri.
Moderator : Baik kepada saudara wardianto apakah anda sependapat dengan mas imam kalau nilai ujian tidak menjamin keberhasilan suatu pendidikan?

Peserta 3
Un itu penting, dengan adanya un yg memiliki cut of point sebagai standart kelulusan sebuah institusi pendidikan dalam hal ini adalah sekolah, guru, siswa, orang tua siswa akan berusaha supaya mereka mampu mencapai standart kelulusan tersebut. Hal ini akan menjaga kualitas standart pendidikan di indonesia. Bayangkan saja jika tidak ada un sebagai standart kelulusan maka institusi tidak akan memiliki motivasi untuk meningkatkan standart pendidikan. Selain itu manfaat lain dengan adanya un adalah sebagai berikut:
1.                     Penetapan mutu satuan dan atau program pendidikan di seluruh Indonesia,
2.                     Seleksi masuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau berikutnya,
3.                     Pertimbangan penentuan kelulusan peserta didik dari satuan dan atau program
pendidikan,
4.                     Pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan dan atau program
pendidikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan untuk mencapai tingkat kelulusan tertentu, dan
5.                     Perbaikan sarana dan prasarana untuk guru, laboratorium, perpustakaan,
tenaga kependidikan dan keperluan sekolah lainnya.

Peserta 4
apa yang disampaikan oleh wardi adalah hal yang sangat ideal dan hanya bisa dikerjakan di sekolah-sekolah di perkotaan dengan sumber daya yang memadai. Apakah adil menggunakan un sebagai standart kelulusan pada institusi pendidikan yang ada di daerah-daerah terpencil dengan sumber daya minim. Masih adilkah menggunakan un sebagai standart kelulusan dimana pada faktanya terjadi kesenjangan sumber daya antara institusi pendidikan di kota dan di daerah.

Peserta 5
Saya sangat menyesalkan pemikiran teman-teman semua tentang kontroversi un terutama yang berfikir untuk menghapusakan un. kenapa? Sekali lagi saya tekankan un sangat penting sebagai standart kelulusan. Untuk menjaga Kualitas suatu sistem, selalu wajib diperlukan suatu standart termasuk sistem pendidikan, jika tidak ada standart kelulusan tersebut maka suatu sistem tidak akan terjaga kualitasnya. Saya sadar bahwa pelaksanaan un memang banyak kekurangan namun, solusinya adalah bukan menghapuskannya tetapi, dengan meningkatkan kualitas un itu sendiri, baik dari segi jenis soal, teknik pelaksanaan, pengawasan, dan lain-lain sehingga pada akhirnya jenis ujian nasional yang diterapkan di Indonesia mampu menilai semua aspek pembelajaran siswa seperti kognitif, afektif, psikomotornya. Itu tugas kita bersama.

Peserta 6
Saja hampir setuju dengan pendapat anda namun pada prakteknya, seideal apapun jenis un yang diterapkan dengan nilai cut off point yang ditetapkan sebagai standart pendidikan tetap meliliki kelemahan-kelemahan yang sangat signifikan. Salah satu contoh kelemahan un yang paling dominan adalah Proses belajar mengajar disekolah tereduksi menjadi sekadar ‘teaching to the test’ atau mengajar apa yang diteskan dalam UN semata (Kesuma, 2001, hal 8). Sehingga solusi yang paling baik adalah meniadakan un dan menggantinya dengan standart kelulusan yang baru. Standart kelulusan tersebut tidak mungkin diterapkan secara nasional karena ketidakmerataan sumber daya yang ada. Akan lebih baik standart keulusan tersebut menjadi bersifat regional. Kemudian standart kelulusan yang baru tersebut tidak bersifat “ujian”, sehingga tidak akan ada lagi proses pembelajaran yang bersifat teaching to the test. Proses pembelajaran akan bersifat lebih terbuka. Sehingga memotivasi kreatifitas siswa.

Moderator (penutup dan kesimpulan ) : ya baik, mari kita akhiri debat kita kali ini, kami sepenuhnya memberi kebebasan kepada hadirin untuk menentukan mana yang benar, dan tidak lupa juga saya ucapkan banyak terimakasih kepada dua belah pihak yang sudah datang dalam acara ini, jika ada salh kata kami mohon maaf, selamat siang


Sumber : http://maswardiyanto.blogspot.co.id/2014/01/naskah-debat-masih-efektifkah-ujian.html

Label: ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda